Semakin dihina, dicaci dan dimaki, semakin berlipatganda dukungan rakyat terhadap Umi Dinda.
 |
| Calon wakil Gubernur NTB Hj. Infah Dhamayanti Puteri (tengah) bersama ketua DPD II Golkar Kota Bima Alfian Indrawirawan dan sejumlah tokoh lainnya saat melakukan jalan sehat bersama ribuan warga Kelurahan Rabadompu, Kota Bima, Minggu (22/9/2024). |
Kota Bima||Bimakita-Hj. Indah Dhamayanti Puteri calon wakil Gubernur NTB dari Lalu Muhammad Iqbal selalu menjadi pusat perhatian masyarakat. Politisi perempuan Bima tersebut tak ayal menjadi "pusat tempur" bagi lawan politik.
Black campaign (kampanye hitam), cacian, hinaan dan makian serta berbagai upaya pembunuhan karakter kerap dihadapi, bahkan sudah menjadi màkanan sehari-hari.
Issue korupsi, dinasty dan hal-hal privat ðirinya bahkan privasi keluarga dan orang-orang dekatnya menjadi peluru lawan politik.
Siasat para lawan ia hadapi dengan kepala tegak, santun, penuh senyum dan hati yang tegar. Menjadikan ia politisi perempuan kharismatik, disegani dan berkelas.
Hal ini mengingatkan pada sebuah adagium tokoh Nasional Tan Malaka "terbentur, terbentur lalu terbentuk". Begitulah Umi Dinda tumbuh jadi politisi perempuan paling disegani.
Semakin di bunuh karakternya dengan berbagai cara, semakin berlipatganda dukungan rakyat terhadapnya.
Antusias, gemuruh, keriuhan dan hiruk pikuk serta keceriaan selalu terlihat disetiap titik yang disambangi selama proses sosialisasi dan silaturahminya sebagai calon wakil Gubernur NTB.
Sebuah fakta, ia dicintai, ia di dukung dan bahkan ia sangat diharapkan membawa NTB makamur mendunia bersama Lalu Muhammad Iqbal.
