Teror Pemanah Misterius di Jembatan Padolo Kota Bima Terungkap, Tiga Remaja Diringkus -->

Advertisement

Video Karaoke

Teror Pemanah Misterius di Jembatan Padolo Kota Bima Terungkap, Tiga Remaja Diringkus

30 Okt 2025


Kota Bima, NTB - bimakita ||  Aksi teror pemanah misterius yang sempat membuat resah warga Kota Bima akhirnya berhasil diungkap. Dalam waktu kurang dari 12 jam, Tim Opsnal Polsek Rasanae Barat Polres Bima Kota yang dipimpin langsung Kapolsek AKP Suratno berhasil meringkus tiga remaja pelaku penyerangan brutal di kawasan Jembatan Padolo I, Rabu (29/10/2025) malam.


Ketiga pelaku yang diamankan masing-masing berinisial MF (17), FT (17), dan DA (16). Sementara satu pelaku lainnya AF (18) masih dalam pengejaran polisi.



Peristiwa mengerikan itu terjadi sekitar pukul 20.00 Wita di Jalan Sultan Kaharuddin, Kelurahan Paruga, Kecamatan Rasanae Barat. Dua korban, Abdul Jabar dan M. Suhbin, yang tengah melintas menggunakan sepeda motor dari arah Desa Lido menuju pusat Kota Bima, tiba-tiba diserang empat remaja tak dikenal yang membuntuti mereka.


Tanpa ampun, para pelaku melepaskan anak panah dan membacok korban secara membabi buta.

Korban Abdul Jabar mengalami luka pada tangan kanan akibat tebasan senjata tajam, sementara M. Suhbin selamat setelah beberapa sabetan parang tertahan oleh tas punggung yang dikenakannya. Kedua korban langsung dilarikan ke RSUD Kota Bima untuk mendapatkan perawatan medis.


Menindaklanjuti laporan warga, Tim Opsnal Polsek Rasbar langsung bergerak cepat melakukan penyelidikan. Berdasarkan hasil pemeriksaan saksi dan bukti di lokasi kejadian, polisi berhasil mengidentifikasi para pelaku dan membekuk tiga di antaranya hanya dalam hitungan jam.


Dari tangan pelaku, petugas menyita satu busur, dua anak panah, serta satu bilah parang yang digunakan saat beraksi.


Kini, ketiga remaja tersebut beserta barang bukti telah diserahkan ke Sat Reskrim Polres Bima Kota untuk proses hukum lebih lanjut.

Kapolsek Rasanae Barat, AKP Suratno, menegaskan pihaknya tidak akan memberi ruang bagi pelaku kejahatan jalanan di wilayah hukumnya.


Kami bergerak cepat, dan akan terus buru satu pelaku lainnya yang masih kabur. Tidak ada toleransi untuk aksi premanisme seperti ini,” tegasnya