Kabupaten Bima||Bimakkta - Acara dialog publik yang dilakukan oleh calon Gubernur NTB Zulkieflimansyah di Desa Bugis, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima berakhir ricuh.
![]() |
Suasana ricuh saat diskusic publik calon Gubernur NTB Zulkieflimansyah. |
Kericuhan terjadi akibat tidak diberikannya kesempatan bagi kaum milenial untuk mendiskusikan secara ilmiah kinerja Zulkieflimansyah selama 5 tahun menjadi Gubernur NTB dan persoalan-persoalan mendasar yang dihadapi masyarakat NTB saat ini.
Mereka melihat selama kepemimpinan Zulkieflimansyah, masih banyak kekurangan-kekurangan yang perlu di perbaiki. Para kaum muda ingin mendengar langkah-langkah Pak Zul menangani berbagai persoalan yang belum tertangani selama kepemimpinannya.
"Pada sesi tanya jawab sebelumnya, pertanyaan dan pendiskusian belum menyentuh persoalan-persoalan mendasar yang dihadapi oleh masyarakat NTB saat ini. Lalu pada sesi swlanjutnya kami ingin tau apa solusi dan langkah-langkah Pak Zul dalam menangani hal itu, itu saja. Tapi tidak diberikan ruang dan dibatasi oleh moderator," beber Mukhlis Plano salah satu perwakilan kaum muda yang hadir dalam acara tersebut.
Mukhlis merunut, teman-temam muda merasa kecewa, lalu berdiri dan meminta kepada moderator untuk terus melanjutkan diskusi. Namun di intimidasi oleh beberapa oknum sehingga terjadi kericuhan.
"Saat itu kami meminta Badai NTB selaki moderator untuk melanjitkan diskusinya, nanum ada oknum-oknum Kepala Sekolah dan PNS yang memgintimidasi kami, sehingga terjadi kericuhan," lanjut Mukhlis.
Kaum muda sangat menyayangkan, mereka menilai bahwa tindakan tersebut adalah pembusukan terhadap nilai-nilai demokrasi dan prinsip-prinsip ke-ilmiah-an serta tidak memiliki nilai edukasi politik bagi masyarakat, khususnya kaum muda.
Seharusnya calon pemimpin memberikan contoh berdemokrasi yang baik dan sikap yang ilmiah dalam proses diskusi.
"Kami sangat kecewa dan menyayangkan sikap seorang calon pemimpin seperti itu sangat tidak demokratis." Katanya kecewa.
Pembusukan nilai-nilai demokrasi dalam dialog publik tersebut menjadi catatan khusus bagi masyarakat NTB yang sedang mencari sosok pemimpin untuk di teladani, tidak anti kritik dan menjunjung tinggi demokrasi.