Bima, NTB - bimakita.com || Musyawarah Daerah (Musda) VI Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Bima yang digelar di Hotel Lila Graha, Sabtu (22/11/2025), menghadirkan dinamika yang tak biasa. Dari 11 kandidat yang bersaing memperebutkan kursi Ketua DPD PAN Kabupaten Bima, antara lain Ady Mahyudi, Rafidin, Kurniawan, Murni Suciyanti, Adlan, Hamdan, Sukrin, Haryadin, Syaiful, H. Kasnun, serta M. Aditya Ardin. tiga di antaranya berasal dari satu keluarga: sang ayah Ady Mahyudi, sang ibu Murni Suciyanti, dan sang anak M. Aditya Ardin.
Fenomena ini menjadikan Musda PAN Kabupaten Bima sebagai salah satu yang paling menarik perhatian, bukan hanya karena jumlah kandidat yang banyak, tetapi juga karena adanya rivalitas politik dalam lingkup keluarga inti. Ady Mahyudi merupakan mantan Ketua DPD PAN Bima dan saat ini menjabat Sekretaris DPW PAN NTB. Sementara istrinya, Murni Suciyanti, Wakil Ketua DPRD Bima, dikenal sebagai salah satu kader perempuan aktif PAN. Di sisi lain, M. Aditya Ardin muncul sebagai generasi baru di tubuh partai.
Dalam proses penjaringan, DPD PAN Kabupaten Bima mengajukan seluruh nama kandidat ke DPP PAN untuk ditetapkan. Setelah melalui tahapan verifikasi, Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan, melalui sambungan virtual, secara mengejutkan menetapkan M. Aditya Ardin sebagai formatur tunggal sekaligus Ketua DPD PAN Kabupaten Bima periode 2025–2030.
Penetapan ini sekaligus menempatkan Aditya sebagai pemenang dalam persaingan tertutup yang melibatkan kedua orang tuanya sendiri. Usai dibacakan, Aditya langsung menerima penyematan jas kebesaran PAN sebagai simbol sahnya memimpin DPD PAN Kabupaten Bima.
Dilansir dari berita Suara Bima, Dalam sambutannya, Aditya menyampaikan penghormatan kepada seluruh kader, termasuk keluarganya yang juga menjadi bagian dari kontestasi Musda. Ia menilai persaingan tersebut merupakan wujud kedewasaan politik di internal PAN.
![]() |
| Foto : M. Aditya Ardin, Ketua DPD PAN Kabupaten Bima periode 2025–2030 |
Ia menargetkan PAN Kabupaten Bima kembali menjadi pemenang seperti pada Pemilu 2014. Untuk itu, ia menekankan pentingnya konsolidasi struktur hingga tingkat dusun dan RT serta membangun PAN sebagai rumah politik yang aman bagi perempuan dan masyarakat luas.
Bima akan bangkit, PAN akan menang. Karena kita solid dan bekerja bersama,” tegasnya.
Dengan dinamika persaingan yang unik antara ayah, ibu, dan anak, Musda kali ini menjadi catatan tersendiri dalam sejarah PAN Bima. Kini, fokus beralih pada bagaimana Aditya Ardin memimpin dan menyatukan seluruh kekuatan partai menuju Pemilu 2029. (Red)


