Sumbawa, NTB - bimakita || Kabupaten Sumbawa resmi melepas ekspor perdana jagung sebanyak 6.000 ton ke Filipina. Pelepasan ekspor ini berlangsung di Dermaga Pelabuhan Badas, Kecamatan Labuhan Badas, Kabupaten Sumbawa, pada Selasa (24/6) pukul 09.16 WITA.
Ekspor perdana ini dilepas langsung oleh Tenaga Ahli Menteri Pertanian, Hasil Sembiring, didampingi Bupati Sumbawa, Syarifuddin Jarot, serta sejumlah pejabat dari Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan instansi terkait. Kegiatan ini menjadi tonggak penting bagi Sumbawa dalam mendukung ketahanan pangan nasional dan memperluas pasar ekspor komoditas jagung Indonesia.
Dalam sambutan Menteri Pertanian yang dibacakan oleh Hasil Sembiring, apresiasi disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Sumbawa dan PT Seger Agro Nusantara atas komitmen dan kerja keras dalam meningkatkan produksi jagung.
> “Ekspor 6.000 ton jagung ini adalah wujud nyata kemandirian kita dalam ketahanan pangan,” ujar Hasil.
Ia menambahkan bahwa jagung merupakan komoditas strategis dan sumber ekonomi penting di Indonesia. Provinsi NTB, termasuk Kabupaten Sumbawa, terus menunjukkan peningkatan signifikan dalam produksi jagung, menjadikannya sebagai salah satu lumbung jagung nasional.
Lebih lanjut, Hasil menegaskan komitmen Kementerian Pertanian untuk terus mendorong peningkatan kualitas jagung melalui perbaikan sarana dan prasarana, sehingga jagung Sumbawa dapat bersaing di pasar global. Dukungan juga datang dari Polres Sumbawa yang berkomitmen menyediakan teknologi bagi petani dan pengelola penampungan agar kualitas jagung tetap terjaga.
> “Dengan kualitas yang baik, Kabupaten Sumbawa akan menjadi sentra ekspor jagung di Indonesia,” tambah Hasil.
Ekspor ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Sumbawa dan PT Seger Agro Nusantara. Pemerintah Pusat telah menetapkan Sumbawa sebagai salah satu sentra ekspor jagung di NTB, berkat potensi pertaniannya yang melimpah.
Kegiatan ini juga sejalan dengan komitmen Presiden Prabowo Subianto melalui Kementerian Pertanian dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional. Fokus utama diarahkan pada peningkatan mutu dan kuantitas produksi pertanian, guna meningkatkan kesejahteraan petani serta memperkuat daya saing produk Indonesia di pasar internasional.
---
Jika Anda menginginkan versi yang lebih panjang atau ditambahkan kutipan dari pejabat lain, saya bisa bantu sesuaikan.