Kisruh Program Makan Bergizi Gratis: Chef Bersertifikat Kini Jadi Syarat Utama

Advertisement

Video Karaoke

Kisruh Program Makan Bergizi Gratis: Chef Bersertifikat Kini Jadi Syarat Utama

30 Sep 2025



Jakarta - bimakita || Menyusul maraknya kasus keracunan massal pada program Makan Bergizi Gratis (MBG), Badan Gizi Nasional (BGN) resmi merilis aturan baru yang lebih ketat. Mulai kini, setiap dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) diwajibkan dipimpin oleh chef bersertifikasi untuk menjamin mutu dan keamanan makanan.

“Aturan baru ini menegaskan bahwa semua dapur SPPG harus dipimpin oleh chef bersertifikasi,” kata Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, dalam konferensi pers di Kantor BGN, Jakarta Pusat, Jumat (26/9).

Tak hanya satu, BGN menetapkan bahwa setiap dapur MBG akan memiliki dua chef utama. Satu chef ditunjuk langsung oleh BGN sebagai pengawas, sementara satu lagi berasal dari mitra pelaksana program sebagai pendamping di dapur.

Fokus pada Kebersihan dan Ekonomi Lokal

Selain penguatan standar SDM dapur, SPPG juga bertugas mengawasi kebersihan, pengelolaan gizi, hingga pengolahan limbah. BGN menegaskan komitmennya untuk menghentikan penggunaan produk olahan pabrik dalam menu MBG.

Sebagai gantinya, menu akan memprioritaskan bahan hasil produksi lokal, termasuk roti dan makanan ringan yang dibuat oleh para ibu penerima manfaat program. “Instruksi Presiden jelas, dapur MBG harus membangkitkan ekonomi lokal, bukan memperkaya konglomerat pemilik pabrik roti,” tegas Nanik.

Namun, BGN masih memberi kelonggaran pada bahan tertentu yang tidak bisa diproduksi di daerah, seperti susu. “Jika memang tidak ada peternakan susu di suatu wilayah, untuk sementara penggunaan susu kemasan masih kami izinkan,” jelasnya.

45 Dapur Bermasalah, 40 Ditutup

Data BGN mencatat lebih dari 5.000 anak menjadi korban keracunan dalam program MBG dalam beberapa pekan terakhir. Hasil investigasi per 26 September 2025 menemukan 45 dapur MBG bermasalah, dengan 40 di antaranya langsung ditutup untuk waktu yang tidak ditentukan.

“Sampai sore ini, 40 dapur kami nyatakan ditutup sampai semua investigasi dan perbaikan fasilitas selesai dilakukan,” ungkap Nanik.

BGN bekerja sama dengan tim independen, Polri, serta BIN untuk mengaudit seluruh dapur yang terlibat dalam program MBG.


Sumber: Merdeka.com/Nur Habibie