Kota Bima, NTB - bimakita.com || Hujan deras yang mengguyur wilayah hulu Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima, pada Sabtu (8/11/2025) malam menyebabkan banjir bandang menerjang sejumlah wilayah di Kota Bima. Air bah yang datang sekitar pukul 23.17 WITA itu meluap ke pemukiman warga di lima kelurahan.
Menurut laporan awal dari Pusdalops-PB BPBD NTB, banjir melanda dua kecamatan, yakni Rasanae Barat dan Rasanae Timur. Di Rasanae Barat, wilayah terdampak meliputi Kelurahan Paruga, Pane, dan Dara, sementara di Rasanae Timur banjir merendam Kelurahan Lampe dan Oimbo.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bima melalui laporan resmi menyebut, penyebab utama banjir adalah tingginya curah hujan di wilayah hulu Wawo yang memicu meluapnya aliran sungai. Dampaknya, ratusan kepala keluarga terdampak dan satu rumah warga di Kelurahan Lampe terseret arus banjir.
 |
| Foto : Rumah hanyut terbawa banjir bandang |
Adapun data sementara dampak kejadian sebagai berikut:
Kelurahan Pane: 237 KK (743 jiwa) terdampak.
Kelurahan Oimbo: 59 KK (236 jiwa) terdampak.
Kelurahan Lampe: 3 KK (14 jiwa) terdampak dan 1 rumah hanyut.
Kelurahan Paruga dan Dara: masih dalam tahap pendataan.
Meski banjir terjadi cukup cepat, kondisi terkini di lapangan dilaporkan sudah surut sepenuhnya. Namun, material lumpur masih menumpuk di beberapa titik sehingga warga dan relawan masih berjibaku melakukan pembersihan.
BPBD Kota Bima bersama unsur TNI, Polri, dan aparat kelurahan bergerak cepat melakukan penanganan darurat, pendataan korban, serta memberikan imbauan kepada warga untuk tetap waspada terhadap potensi bencana lanjutan.
“Upaya penanganan terus dilakukan, termasuk koordinasi dengan relawan kebencanaan dan pemantauan melalui grup siaga bencana,” demikian bunyi laporan Pusdalops-PB BPBD NTB.
Sementara itu, kebutuhan mendesak di lokasi terdampak adalah alat pengeruk lumpur untuk mempercepat proses pembersihan.
BPBD mengimbau masyarakat agar tetap waspada menghadapi peralihan musim yang berpotensi menimbulkan hujan ekstrem di wilayah Kota Bima dan sekitarnya.
Sumber: Pusdalops-PB BPBD NTB